LEE BROTHER 2
Cast: Lee Donghae, Lee Hyukjae
Genre: Brothership, Family, Sad
Semua siswa sibuk dengan urusan masing-masing,
karena guru yang mengajar belum datang. Begitupun dua bersaudara Lee ini, tak
henti-hentinya mencari keributan disana-sini.
“Donghae!! Apa yang kau lakukan dengan
kursiku?” teriak gadis yang bernama Sena ketika melihat tempat duduknya
dicoret-coret Donghae.
“Lee Hyukjae!! Kau kemanakan tas ku?”
teriak namja bernama Ryeowook yang tak menemukan keberadaan tas tercintanya.
“Donghae, jangan mengangguku”
“Hyukjae, kau sungguh menyebalkan!!”
Mungkin
teriakan itu sudah terbiasa terdengar di telinga murid kelas X-3 itu. Keadaan
menjadi sunyi & tenang seketika, saat Jung Soengsaenim yang merupakan guru
killer memasuki kelas itu.
“Cepat kalian kumpulkan tugas minggu
lalu” ucapnya tegas.
Donghae
akan mengambil bukunya dari tas, namun saat melihat Hyukjae yang kelihatan
bingung mencari sesuatu, ia urungkan mengambil buku itu.
“Kau kenapa Hyuk?”
“Bukuku.....”
“Kenapa dengan bukumu?”
“Bukuku....sepertinya ketinggalan
Hae.”
“Yak, kau ini kenapa ceroboh sekali
sih.”
“Aku tak lebih ceroboh darimu Hae.”
Meski Hyukjae dalam keadaan panik, ia masih sempat-sempatnya mengejek adik
kembarnya. Jung seongsaenim yang mendengar suara mudrid ribut segera
mengalihkan pandangan ke Lee bersaudara itu yang kebetulan sebangku.
“Hyukjae, kenapa kau diam saja. Mana
tugasmu?” tanya Jung seongsaenim yang lebih kelihatan seperti membentak. Dengan
takut-takut Hyukjae membalas, “Mianhae Seongsaenim, sepertinya buku ku
ketinggalan.”
“Cepat berdiri di tengah lapangan,
sampai istirahat tiba”
“Ne seongsaenim” Hyukjae berjalan
keluar kelas dengan wajah yang lesu. Donghae menatapnya prihatin.
“Dan Kau Lee Donghae, mana tugasmu?”
Dengan
santainya Donghae menjawab, “mian seongsaenim, tugas ku juga ketinggalan.”
“Kau....”, belum sempat Jung
seongsaenim meneruskan perkataannya, Donghae sudah menyahut, “baiklah, aku akan
menyusul Hyuk..” Donghae berlari mengikuti Hyukjae.
“Padahal aku ingin memberikan hukuman
lain untuknya”
Semua
siswa bersorak senang dalam hati, karena sang penganggu kelas mereka mendapat
hukuman.
“Mungkin itu karma untuk kalian”,
mungkin kebanyakan siswa akan mengumpat begitu. Namun ketahuilah bahwa
sebenarnya kelas mereka adalah yang paling kompak, meskipun mereka sering
dijahili Lee bersaudara , keesokan harinya mereka bakal akur lagi. Karena
mereka memahami alasan kenapa Lee bersaudara berbuat usil sperti itu.
***
Hyukjae
yang menjalankan tugas sembari meratapi nasib karena kelalaiannya tak menyadari
jika Donghae telah berada di sampingnya dari tadi.
“Pabo...kenapa sampai ketinggalan
coba” ucap Hyukjae mengumpati dirinya sendiri.
“Ne, kau memang pabo Lee Hyukjae!”
Hyukjae menengok ke sebelahnya karena mendengar suara adik kembarnya.
“Apa yang kau lakukan disini Hae?”
tanya Hyukjae heran.
“Sama sepertimu tentu saja”
“Benarkah? Tapi aku tadi melihatmu mau
mengeluarkan buku tugasmu”
“Mungkin kau salah lihat Hyuk...”
“Aku tak mungkin salah lihat Hae-ya.
Jangan bilang kalau ini semua karena aku, kau melakukan itu.”
“Kau terlau ke PD an Hyuk, tentu saja
tidak, kau tau kebiasaanku?”
“Ne, kau memang ceroboh” Hyukjae
menunduk kemudian mendongakkan wajahnya menghadap Donghae, “ Namun Seongsaenim
tak akan menghukummu seperti ini Hae, aku tau itu”
“Sudahlah Hyuk...”
--2 jam berlalu—
Setelah perdebatan yang terjadi
diantara mereka dua jam yang lalu, mereka hanya saling diam tanpa ada yang mau
memulai pembicaraan. Peluh membasahi seragam mereka, matahari begitu terik hari
ini. Hyukjae sesekali melirik ke arah Donghae, namun yang dilirik hanya
menundukkan wajahnya.
“Hae, kau tak apa?” tanya Hyukjae yang
cemas melihat Donghae diam saja, tak biasanya adik kembarnya itu diam seperti
itu.
Donghae
mendongakkan wajahnya menghadap Hyukjae, wajahnya pucat, “Aku tak apa Hyung..”
sedtik kemudian Donghae ambruk, untung saja Hyukjae segera menyadari dan segera
menangkap tubuh Donghae hingga tak sampai membentur tanah. Hyukjae segera
menggendong Donghae di punggungnya, membawanya ke UKS.
“Dasar pabo, kau lebih bodoh daripada
aku Hae. Dasar sok kuat, “ Hyukjae memarahi Donghae yang masih belum sadarkan
diri. “Tapi aku senang saat kau memanggilku Hyung Hae”.
“Ughhhh....” Donghae mengerjapkan
kelopak matanya, dan mendapati Hyukjae duduk di kursi samping ranjang yang ia
tempati.
“Mian Hyung, aku membuatmu cemas lagi”
“Tak apa Hae-ya, itu sudah menjadi
kewajibanku sebagai hyungmu.” Donghae tersenyum mendengar ucapan Hyukjae.
“Lain kali jangan kau lakukan itu lagi
Hae-ya, aku tak mau kau sampai seperti ini lagi.”
“Ne, Hyuk-ah”
“Yak....kenapa kau memanggilku Hyuk
lagi, panggil aku Hyung lagi.” Marah Hyukjae sembari menjitak kepala Donghae.
“Appo.....Kau tega menjitakku, akan
kuadukan kau pada Halbe”
“Dasar Lee Donghae tukang ngadu.”
“Biarin, lagian aku memanggilmu Hyung
juga tak sengaja”
“Aishhh.....bocah ini...”
“Hey Hyukjae! Kau harus sadar, jika
aku masih bocah. Berarti kau juga bocah, umur kita kan sama. Dasar cengeng!”
“Lee Donghae....kau sungguh
menyebalkan!!!!”
----END----