Minggu, 21 Desember 2014

(fanfiction) Don't Go, Gege!


DON’T GO GEGE!

Main Cast : Zhang Yixing, Xi Luhan
Other cast : EXO-M
Author: Im Yeorin (ElizElfishy)
Leght: ONESHOOT
Genre : Sad, friendship, brothership
Summary : "Haruskah kau pergi Ge? Aku tak bisa bila tanpamu. Jangan pergi Gege!"

for: Zhang Yixing yg terlihat kesepian setelah ditinggal rommate nya. keep smile ge.

Yixing tak pernah membayangkan kejadian seperti ini akan terulang dua kali, belum lama dia merasa kehilangan sosok kakak, yakni sang leader yang pergi meninggalkan grup mereka. Kini dia harus merasakan kehilangan lagi, bukan hanya dia yang sedih, tapi semua teman-teman satu grupnya pun juga merasakan kesedihan itu.
#Kamar LayHan
            Yixing menatap Luhan tanpa berkedip, dia terus memandangi gegenya itu dengan tatapan datar. Luhan yang sibuk berkemas sesekali melirik ke arahnya, namun ia tak berniat untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu. Yixing berhenti menatap Luhan, tatapannya kini beralih ke lantai kamar mereka, masih dengan tatapan datarnya. Sebenarnya ia ingin mengatakan sesuatu pada gegenya itu, tapi entah kenapa mulutnya sulit sekali untuk diajak kompromi. Luhan mendekat ke arah Yixing, mengajak adiknya itu untuk duduk di pinggir tempat tidurnya.
“Tak semua yang kita inginkan di dunia ini bakal terpenuhi Yixing. Adakalanya kita harus kecewa karena itu. Bukan keinginanku melakukan ini, tapi.... keadaaan la yang memaksa, lambat laun pasti kau akan mengerti”, ucap Luhan dengan kata-kata bijaknya.
Yixing tak merespon perkataan Luhan, tapi tatapannya masih menyiratkan kebingungan. Ia tetap pada posisinya semula, menunduk, “Kapan kau akan pergi?” ucapnya dingin.
Luhan kaget mendengar ucapan Yixing yang sangat dingin itu, ini adalah pertama kalinya Yixing berbicara sedingin itu padanya.
“Lusa. Ku mohon Yixing, jangan membenciku. Aku tak ingin adik yang ku sayangi menjadi seperti itu. Aku......”, belum sempat Luhan menyelesaikan perkataannya sudah dipotong oleh Yixing.
“Jika kau menyayangiku, kenapa kau ingin meninggalkanku Ge. Apakah kau tak pernah berfikir perasaan kami, dan para Exo-L diluar sana, jika mereka tau akan kehilangan satu idolanya lagi, bukankah mereka akan sedih. Sudah cukup Kris Ge yang pergi, aku tak ingin kau juga pergi Ge” ucap Yixing ketus menatap Luhan dengan tatapan tajam, kemudian ia menunduk.
Luhan tau kesedihan yang dirasakan Yixing saat ini, dia juga pernah merasakannya saat Kris memutuskan untuk hengkang dari grup mereka. Luhan segera merengkuh tubuh adiknya itu supaya memeluknya. Dan tepat, saat Yixing berada di dekapan Luhan, tangisnya yang sedari tadi ditahannya pecah sudah.
“Aku ingin kita kembali seperti dulu lagi Ge. Aku ingin Kris Ge kembali, dan aku tak ingin kau pergi”, ucap Yixing disela tangisnya.
Luhan hanya menepuk-nepuk punggung Yixing untuk meredakan tangisnya.
 Tanpa mereka sadari member EXO M lainnya tengah mencuri dengar pembicaraan mereka. Mereka juga merasakan kesedihan itu. Kehilangan satu member lagi.
***
            Tao menatap Xiumin dan Chen dengan tatapan menahan tangis, namun ia masih bisa menahannya. Sebagai yang tertua, Xiumin segera mengajak Tao dan Chen menjauh dari Pintu kamar Luhan dan Yixing, sebelum tangis sang maknae mereka mengusik segalanya.
Kini mereka berada di ruang tengah, jauh dari kamar Luhan dan Yixing yang berada di lantai dua dorm mereka. “Gege, apa yang harus kita lakukan? Aku tak mau Lu Ge pergi seperti Kris gege.”, tanya Tao pada dua hyungnya.
“Aku juga tak ingin kehilangan satu member lagi Tao”, ucap Chen dengan mimik sedihnya.
“Aku pun tak tau apa yang harus ku lakukan, sebagai yang tertua, aku tak bisa melindungi kalian semua”, kini gantian Xiumin yang berbicara sambil menatap lantai ruangan yang mereka pijak.
            Mereka larut dalam pikiran masing-masing, entah apa yang mereka fikirkan, yang tau hanyalah diri mereka masing-masing. Tao mulai berhenti menangis. Chen, entahlah anak itu masih diam saja, sampai terdengar helaan nafas Xiumin yang berkata “Aku pikir lebih baik kita menunggu Luhan yang menjelaskannya sendiri. Kalian istirahatlah, ini sudah malam.”
***
#Ruang makan
            Mereka berlima tengah mengitari meja makan, di depan mereka telah tersedia makanan untuk sarapan pagi ini. Namun tak ada yang memulai pembicaraan atau bahkan menyentuh makanan itu sedikitpun. Luhan tau mereka mungkin telah mendengar pembicaraannya kemarin malam dengan Yixing, mau tak mau, dia memang harus segera memberi tau hal itu kepada teman-teman satu grupnya  kan.
“Aku tau, kalian telah mendengar pembicaraanku dengan Yixing kan?” tanya Luhan to the point.
Yixing hanya diam saja mendengar pertanyaan Luhan, sedangkan bagi Xiumin, Chen dan Tao mereka tak menyangka jika Luhan mengetahui bahwa mereka tak sengaja mendengar pembicaraan namja itu.
Xiumin mencoba bersikap tenang, tanpa berniat membalas pertanyaan Luhan, ia pun berkata, “Kalian makanlah, aku tak ingin kalian sakit hanya karena kurang makan”.
“Aku tak lapar hyung”, Yixing menimpali.
“Kau harus tetap makan Ge, jika kau tak makan, maka aku akan merebut gelar danching machine itu hyung”, ucap Chen semangat.
“Yak....kau serakah sekali hyung, kau kan sudah mendapat gelar main vokal, masih saja ingin merebut posisi Yixing Ge” ucap Tao tak mau kalah.
“Dasar panda! Urus saja wushu mu itu, Xing-xing hyung saja tak mempermasalahkan itu, kenapa kau yang sewot.” Chen tetap tak mau kalah.
Xiumin mendengus mendengar pertengkaran adik-adiknya itu, “yak...kalian bisa diam tidak!” bentak Xiumin.
“TIDAK!!!” teriak Tao dan Chen bersamaan.
“Memangnya kau bisa mengalahkanku Chen-chen?” Yixing menyunggingkan senyumnya, kemudian menatap Tao dan Chen tajam, “Tetaplah di posisi kalian, jika kalian tak ingin mendapat jatah makan di dorm ini, silahkan saja merebut gelarku”.
            Chen dan Tao saling bertatapan bergidik ngeri, “Kau sadis sekali hyung”ucap Chen, kemudian ditimpali Tao “Tega sekali”.
Luhan yang sedari tadi diam setelah pertanyaannya tidak ada yang menjawab, mulai mengangkat kedua sudut bibirnya melihat perdebatan Hyung dan dongsaeng-dongsaengnya yang menurutnya lucu itu. Kemudian ia menatap Yixing yang tertawa lebar setelah berhasil mengerjai Tao dan Chen itu.
“Aku tau maksud kalian, aku bahagia pernah mengenal kalian.” Batin Luhan, tersenyum manis sekali.
            Malam ini bejalan seperti hari-hari biasanya, diwarnai senyum, tawa, maupun candaan. Bukannya berlagak sok kuat atas masalah yang menimpa mereka, hanya saja mereka berusaha mempersiapkan diri sebelum perpisahn itu terjadi.
“Ge, malam ini kita tidur bersama ya? Mumpung tak ada sceduler beberapa hari ini”, Yixing mengeluarkan pendapat sambil menatap Hyung dan dongsaengnya.
“Ide bagus hyung, aku setuju”
“Aku juga setuju Ge”
“Aku juga, bagaimana denganmu Luhan?”
“Kerena semuanya setuju, jadi aku tak bisa menolaknya kan, lagian itu ide yang bagus”
            Malam itu mereka lewati dengan kebersamaan, melakukan semua pekerjaan dengan bersama-sama, seperti tak akan ada lagi moment seperti ini lagi.
***
            Hari itu pun tiba, hari dimana Luhan harus meninggalkan dorm EXO-M, perpisahan yang kedua kalinya, setelah kris memutuskan untuk hengkang terlebih dahulu. Mereka berkumpul di ruang tengah, dengan Luhan yang telah membawa tas di punggungnya dan koper di sebelahnya.
“Haruskah kau pergi Ge. Aku tak bisa bila tanpamu. Jangan pergi Gege!” Yixing menatap Luhan sendu. Kemudian ia menubruk Luhan, memeluknya seakan tak ingin melepaskannya. Xiumin, Tao dan Chen memberikan waktu berdua untuk Luhan dan Yixing sambil menatap mereka haru.
“Aku selalu berdiri di dekatmu Ge, karena kau selalu menenangkan dan memelukku saat aku ingin menangis karena senang, kau juga selalu membantuku jika penyakit itu datang menghampiriku, Kau juga selalu mengingatkanku jika aku lupa sesuatu hal dan........hiks....”, Yixing tak mampu melanjutkan perkataannya kembali karena tangisannya yang sudah terseduh-seduh.
“Uljima Yixing jangan menangis, Jika kau ingin menangis, masih ada Xiumin Hyung yang bersedia memelukmu dan menenangkanmu” Xiumin mengangguk mendengar perkataan Luhan.
“Jika penyakit itu kambuh, masih ada Chen yang membantumu, meskipun aku selalu berharap penyakit itu tak menghampirimu lagi” kini giliran Chen yang mengangguk mengiyakan.
“Jika kau lupa sesuatu hal, Tao masih bersedia mengingatkanmu.” Tao pun mengangguk.
Yixing masih menangis tersedu-sedu, “Tapi Ge........”
“hushhhh......dongsaeng gege kenapa jadi cengeng gini sih.”
“Yakkkkk, aku kan memang cengeng Ge”
Luhan memeluk Yixing semakin erat sambil menepuk-nepuk punggung dongsaengnya itu. Luhan mengisyaratkan agar member yang lain mendekat, mereka semua kini berpelukan, menangis bersama-sama. Setelah tangisan itu mulai mereda, mereka semua melepaskan pelukannya.
“Jika ini memang yang terbaik untukmu, aku akan berusaha sabar Lu”
“Terima kasih Hyung, karena sudah mau mengajariku bahasa mandarin saat aku terpilih menjadi member EXO-M”
“Lulu Ge, jangan pernah lupakan kami....”
“Meskipun keputusanmu itu sulit kami terima, aku akan selalu mendukung dan menyayangimu Ge. Aku berharap kita bisa berdiri di satu panggung yang sama lagi”.
Luhan mendengarkan pesan dari hyung dan dongsaengnya itu sambil mengangguk-angguk.
“Aku tak akan melupakan kalian, titip salam ne pada members yang lain di korea. Ucapkan permintaan maafku pada mereka. Dan terima kasih atas pengertian kalian. Aku menyayangi kalian semua”, setelah berkata itu, Luhan melangkah keluar ruangan itu menuju pintu keluar sambil menghapus sisa air mata yang masih menetes di pipinya.


END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar